Self-compassion of adolescent based of gender

Sri Mutia Henny(1), Frischa Meivilona Yendi(2),
(1) Universitas Negeri Padang  Indonesia
(2) Universitas Negeri Padang  Indonesia

Corresponding Author


DOI : https://doi.org/10.32698/jhns.0090191

Full Text:    Language : 

Abstract


Self compassion sangat dibutuhkan oleh remaja awal untuk dapat menjalani masa transisi yang penuh dengan tekanan. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fenomena remaja permpuan yang tidak merasa puas terhadap penampilan fisik yang dimiliki, tidak memiliki keyakinan diri,  mengalami kegagalan dalam prestasi akademik serta mengkritik diri secara berlebihan terhadap prestasi belajar yang didapat. Sedangkan fenomena yang ditemukan pada remaja laki-laki merasa sedikit tidak puas terhadap fisik yang dimiliki serta adanya tekanan akademik sehingga menjadi pemicu stress dan putus asa. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan self compassion remaja perempuan dan remaja laki-laki, serta untuk menguji apakah terdapat perbedaan yang signifikan mengenai self compassion remaja ditinjau dari jenis kelamin. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode penelitian yang digunakan yaitu deskriptif komparatif. Populasi penelitian adalah siswa kelas VII dan VIII UPTD SMP N 1 Kec. Lareh Sago Halaban berjumlah 485 siswa dengan sampel sebanyak 254 siswa yang dipilih dengan teknik Proportional Random Sampling. Pengumpulan data menggunakan angket self compassion dengan model skala Likert. Data dianalisis menggunakan Uji beda t-test. Hasil penelitian ini menunjukkan besar nilai sig. (2-tailed) < 0,05 yaitu sebesar 0,00 (0,00 < 0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan mengenai tingkat self compassion remaja ditinjau dari jenis kelamin, dimana self compassion remaja laki-laki lebih tinggi dari pada self compassion remaja perempuan.

References


Ardi, Taufik & Ifdil. (2013). Kondisi Stres Akademik Siswa SMA Negeri di Kota Padang. Konseling dan Pendidikan,1, 143-150.

Denich, D., & Ifdil. (2015). Konsep Body Image Remaja Putri. Konseling Dan Pendidikan, 3, 55–61.

Fatmala, D. N., & Rinaldi, M. R. (2021). Benarkah Self Compassion dapat Mengurangi Gejala Body Dysmorphic Disorder ? 4(2), 84–91.

Firman, Fau & Mudjiran. (2016). Kontribusi Konsep Diri Akademik dan Motivasi terhadap Prestasi Belajar Bahasa Inggris serta Implikasinya dalam Penyusunan Program Pelayanan Bimbingan dan Konseling di Bidang Belajar. Konselor, 5 (4).

Julius, Yarmis & Taufik. (2018).Persepsi Pasangan Nikah Usia Dini terhadap Dampak Pernikahan Dini di Kecamatan Teramang Jaya Kabupaten Mukomuko Bengkulu. Jurnal Neo Konseling, 1(1).

Lestari, N. (2013). Pengaruh Dismenorea Pada Remaja. In Prosiding Seminar Nasional Mipa.

Neff, K. (2011). Self-Compassion. New York: Herper Collins Publisher.

Netrawati, Khairani & Yeni., K. (2018). Upaya Guru BK untuk Mengentaskan Masalah-Masalah Perkembangan Remaja dengan Pendekatan Konseling Analisis Transaksional. Jurnal Bimbingan dan Konseling Islam. 2 (1)

Nurfarhanah dan Hasti. (2013). Hubungan Antara Interaksi Sosial Teman Sebaya dengan Kemandirian Perilaku Remaja. Konselor, 2(1).

Prayitno, E. (2006). Psikologi Perkembangan Remaja. Padang: Angkasa Raya.

Santrock, J. W. (2007). Remaja (1st ed.). Jakarta: Erlangga.

Wahyuni dan Arsita. (2019). Gambaran Self-Compassion Siswa di Sma Negeri Se-Jakarta Pusat. Jurnal Bimbingan dan Konseling.

Yendi, F. M., & Sari. (2018). Peran Konselor dalam Meningkatkan Kepercayaan Diri Siswa Disabilitas Fisik. Konselor. 3, 80–88.

Yusri, Suryadi & Erlamsyah. (2016). Hubungan Kemampuan Menyelesaikan Tugas-tugas Pelajaran Dengan Hasil Belajar Siswa. Jurnal Edu, 2 (2), 14-18.


Article Metrics

 Abstract Views : 0 times
 PDF Downloaded : 0 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.